Pernahkah kamu bertanya-tanya bagaimana sebuah produk yang kamu pesan secara online bisa sampai ke tanganmu dengan cepat?
Dari mana produk itu berasal, bagaimana perjalanannya, dan siapa saja yang terlibat di dalamnya?
Nah, di balik proses pengiriman yang mungkin kamu anggap sederhana itu, ternyata terdapat tahapan penting yang perlu kamu pahami sebagai pebisnis, yaitu first mile, mid mile, dan last mile.
Mari kita bahas satu per satu!
Last mile adalah tahap awal dalam sistem rantai pasok (supply chain) yang melibatkan pengambilan barang dari tempat produksi dan memindahkannya ke gudang atau pusat penyimpanan.
Sebagai contoh, jika kamu menjalankan bisnis makanan beku.
Proses first mile dimulai saat bahan-bahan segar diambil dari petani atau pemasok menuju ke pabrik untuk diproses. Setelah produk makanan beku selesai dibuat, barang tersebut kemudian dikirim ke gudang penyimpanan untuk didistribusikan lebih lanjut.
Meskipun sering dianggap sepele, proses first mile ini sangat penting. Jika first mile tidak berjalan lancar, bisa dipastikan proses pengiriman selanjutnya akan terhambat. Hal ini tentu saja berdampak pada kepuasan pelanggan kamu.
Selanjutnya, kita bahas tentang middle mile. Middle mile artinya proses pengiriman dari gudang atau tempat penyimpanan menuju ke distributor.
Contohnya, jika kamu menjalankan bisnis elektronik, middle mile terjadi ketika televisi yang sudah sampai di gudang utama diangkut menuju pusat distribusi di berbagai kota besar sebelum akhirnya dikirimkan ke toko-toko elektronik lokal.
Tahap middle mile sering melibatkan armada pengiriman yang lebih besar dan rute yang lebih kompleks.
Di Indonesia, tantangan geografis seperti jalan yang tidak rata atau kemacetan bisa memengaruhi kecepatan pengiriman. Oleh karena itu, penting untuk memilih mitra logistik yang berpengalaman dan memiliki jaringan yang baik di area tersebut.
Last mile adalah tahap akhir dalam proses pengiriman barang, yaitu pengiriman dari distributor atau pusat distribusi langsung ke tangan pembeli akhir.
Tahap ini sangat penting karena secara langsung memengaruhi kepuasan pelanggan.
Sebagai contoh, jika kamu memesan sebuah smartphone secara online, last mile terjadi ketika barang dikirim dari pusat distribusi ke rumahmu oleh jasa kurir.
Tahapan ini sangat krusial karena berkaitan langsung dengan pengalaman konsumen.
Keterlambatan pengiriman, kesalahan alamat, atau kerusakan barang selama pengantaran dapat menyebabkan kekecewaan pelanggan dan berdampak negatif pada reputasi bisnismu.
Dengan meningkatnya tuntutan untuk pengiriman yang cepat dan tepat, banyak perusahaan kini berinvestasi dalam teknologi untuk mengoptimalkan proses last mile.
Misalnya, penggunaan aplikasi berbasis GPS untuk membantu kurir menemukan rute terbaik dan meminimalkan risiko keterlambatan, atau sistem pelacakan real-time yang memungkinkan pelanggan memantau status pengiriman mereka.
Sebagai seorang business owner, memahami perbedaan antara first mile, mid mile, dan last mile sangat penting untuk meningkatkan efisiensi operasional bisnismu.
Dengan mengetahui setiap tahapan, kamu bisa mengidentifikasi potensi masalah yang mungkin muncul dan mencari solusi yang tepat.
Misalnya, jika kamu menemukan bahwa pengiriman last mile sering terlambat, kamu bisa mengevaluasi kembali metode pengiriman yang digunakan atau memilih partner logistik yang lebih baik.
Untuk meningkatkan efisiensi dalam setiap tahapan pengiriman, kamu bisa mempertimbangkan beberapa tip berikut:
Penting untuk mengoptimalkan rute pengiriman agar lebih cepat dan hemat biaya. Gunakan aplikasi pelacakan dan perencanaan rute berbasis teknologi untuk menghindari kemacetan dan meminimalkan waktu pengiriman.
Mengotomatiskan proses seperti pengepakan, pemilahan, dan pengecekan stok akan mengurangi waktu operasional dan human error. Sistem manajemen gudang yang baik juga dapat membantu mengatur stok barang dengan lebih efisien.
Pemilihan mitra logistik yang handal dan memiliki jaringan luas sangat penting untuk memastikan pengiriman tepat waktu dan aman. Mitra yang tepat akan mendukung kelancaran operasional bisnis kamu.
Mengelola stok dengan sistem pemantauan secara real-time akan membantu kamu mengetahui kapan barang perlu restock dan menghindari kelebihan stok.
Efisiensi logistik bukan hanya soal kecepatan, tapi juga bagaimana pelanggan merasa puas dengan layanan pengiriman. Pastikan barang sampai dalam kondisi baik dan tepat waktu.
Sebagai pemilik bisnis, kamu pasti ingin pengiriman barang berjalan aman dan tepat waktu, kan?
Forsis merupakan sistem TMS (Transportation Management System) berbasis AI yang dirancang khusus untuk mempermudah pengelolaan logistik.
Dengan sistem ini, kamu bisa melacak pengiriman secara real-time, mengelola armada dan vendor dengan mudah, serta memastikan semua proses berjalan lancar tanpa ribet.
Yuk, gunakan sistem Forsis untuk membuat pengiriman lebih praktis dan efisien. Kunjungi forwarder.ai sekarang untuk info lebih lanjut.