Ngomongin soal logistik, pasti kamu nggak asing lagi dengan yang namanya container. Tapi, sebenarnya kamu sudah tahu belum apa itu container dan jenis-jenisnya?
Di bidang logistik, pemilihan jenis container itu nggak bisa sembarangan lho, karena beda kebutuhan, beda juga jenis container yang digunakan.
Biar kamu nggak asal pilih, artikel ini akan bantu kamu menentukan tipe container yang tepat untuk kebutuhan pengiriman barangmu.
Container adalah sebuah peti atau wadah besar yang digunakan untuk mengangkut barang dalam jumlah banyak dan biasanya digunakan dalam pengiriman internasional maupun domestik.
Container ini bisa dipindah-pindahkan dari satu moda transportasi ke moda lainnya (misalnya dari kapal ke truk atau kereta), tanpa perlu bongkar muat isi barangnya.
Di Indonesia sendiri, container jadi bagian penting dalam proses distribusi barang, apalagi untuk ekspor-impor atau pengiriman antarpulau.
Baca Juga: Pakai Land Freight Lebih Untung atau Rugi? Cek Faktanya di Sini!
Setiap jenis container punya fungsi dan karakteristik masing-masing. Nah, ini dia 10 jenis container yang sering digunakan dalam logistik. Yuk, kenali lebih dalam supaya kamu bisa pilih yang paling pas buat kebutuhan bisnismu:
Ini container paling umum yang kamu temui. Biasanya digunakan untuk barang-barang kering dan tidak memerlukan suhu khusus.
Misalnya, pakaian, elektronik, alat rumah tangga, hingga produk jadi lainnya. Cocok buat kamu yang sering mengirim barang retail atau kebutuhan distribusi standar.
Dry container tersedia dalam beberapa ukuran, umumnya 20 feet dan 40 feet, dan tertutup rapat untuk melindungi isi dari hujan dan debu. Umumnya, tarif sewanya juga relatif lebih murah dibanding jenis container lainnya.
Baca Juga: Arti dan Beda FOB Shipping Point vs FOB Destination Point
Container ini dilengkapi sistem pendingin yang bisa diatur suhunya. Biasanya dipakai untuk pengiriman makanan segar, beku, hingga produk farmasi yang sensitif terhadap suhu. Misalnya kamu eksportir seafood dari Makassar atau petani buah di Malang.
Reefer container bisa menjaga suhu mulai dari -30°C sampai +30°C, tergantung kebutuhan barang. Cocok banget buat kamu yang ingin jaga kualitas produk sampai tujuan, apalagi untuk pengiriman yang butuh waktu tempuh lebih lama.
Seperti namanya, bagian atasnya terbuka dan bisa ditutup dengan terpal. Cocok buat barang yang tinggi atau dimuat dari atas, seperti mesin besar, alat industri, atau material konstruksi yang nggak bisa dimasukkan dari pintu samping.
Container ini fleksibel untuk muatan yang ukurannya nggak standar atau lebih tinggi dari pada ukuran container-nya. Biasanya untuk bongkar muatnya menggunakan bantuan crane atau forklift dari atas.
Baca Juga: 5 Jenis Mobil Pengangkut Barang Paling Populer di Indonesia
Container yang dasarnya datar tanpa dinding samping, cuma ada dinding pendek di ujung-ujungnya. Sisi panjangnya terbuka dan bisa dilipat ke bawah, jadi gampang banget buat muat barang yang besar, berat, atau bentuknya nggak biasa.
Flat rack biasanya dipakai buat alat berat, kendaraan besar, pipa baja, atau mesin industri yang ukurannya melebihi container standar. Karena terbuka, proses bongkar muatnya bisa pakai crane atau alat angkut khusus dari samping atau atas. Penggunaan idealnya untuk proyek konstruksi atau logistik skala besar.
Dilengkapi dengan ventilasi di sisi sampingnya. Umumnya digunakan untuk barang-barang organik seperti kopi, kakao, dan biji-bijian yang butuh sirkulasi udara supaya kualitasnya tetap terjaga selama pengiriman.
Ventilasi ini mencegah kelembaban berlebih yang bisa bikin barang berjamur atau rusak. Biasanya digunakan untuk pengiriman jarak jauh atau lintas negara, terutama dari daerah tropis. Cocok buat eksportir produk agrikultur yang butuh udara segar tapi tetap aman dari hujan dan debu.
Mirip dry container biasa, tapi tingginya sekitar 30 cm lebih tinggi. Cocok buat barang yang butuh ruang lebih di bagian atas, seperti furniture, kasur, atau bahan ringan yang ukurannya besar.
Karena volumenya lebih besar, High Cube sering dipilih untuk muatan besar tapi ringan. Biasanya tersedia dalam ukuran 40 feet. Bagian dalamnya juga lebih mudah diatur untuk rak atau penataan barang bertingkat.
Container ini punya pintu di samping yang bisa dibuka lebar, bahkan seluruh sisi bisa dibuka. Pas banget buat barang yang panjang atau besar dan susah masuk lewat pintu biasa, seperti pipa panjang, kayu, atau barang berbentuk unik.
Karena aksesnya fleksibel dari sisi samping, proses bongkar muat jadi lebih cepat dan efisien. Ukurannya biasanya 20 atau 40 feet, dan tetap punya perlindungan kalau sisi sampingnya ditutup kembali.
Berfungsi menjaga suhu tetap stabil tanpa menggunakan mesin pendingin aktif. Biasanya dipakai untuk pengiriman produk makanan yang butuh suhu ruangan konstan, misalnya cokelat, susu UHT, atau produk kimia sensitif.
Dinding container ini dilapisi bahan isolator termal yang bisa menahan perubahan suhu dari luar. Cocok buat rute pengiriman jarak menengah atau pendek di mana suhu lingkungan masih bisa memengaruhi kualitas barang.
Biasanya digunakan sebagai alternatif lebih hemat dari reefer container, terutama kalau nggak butuh kontrol suhu ekstrem.
Jenis container tanpa dinding dan atap, cuma lantai datar dengan rangka baja kuat. Dipakai untuk barang super besar atau berat yang nggak muat di container biasa, misalnya turbin, baling-baling angin, atau alat tambang.
Platform container dirancang untuk muatan dengan ukuran ekstrem, baik dari sisi panjang, lebar, maupun berat. Jenis ini cocok digunakan buat pengiriman logistik industri berat.
Baca Juga: Kenali Arti Stuffing Container dan Prosesnya di Logistik
Selain jenisnya, ukuran container juga perlu kamu perhatikan. Karena ukuran akan menentukan volume dan berat maksimal yang bisa kamu kirim.
Nah, berikut ini beberapa ukuran container yang paling sering digunakan:
Baca Juga: Perbedaan LCL dan FCL pada Pengiriman
Kadang, pemilihan jenis container yang kurang tepat bisa bikin proses logistik kamu jadi lebih mahal atau bahkan rusak di jalan. Misalnya, kirim makanan beku pakai dry container? Pas sampai, yang ada makanannya udah nggak bisa dipakai lagi.
Itulah kenapa penting banget buat mengenal karakter barang yang kamu kirim. Apakah butuh suhu khusus? Ukurannya besar? Beratnya gimana? Dan proses bongkar muatnya seperti apa? Semua itu berpengaruh ke jenis container yang harus dipilih.
Nah, kalau kamu masih bingung jenis container mana yang paling cocok buat bisnis kamu, tenang aja. Forwarder.ai siap bantu menganalisa dan kasih rekomendasi yang paling pas sesuai kebutuhan kamu.
Pengiriman jadi lebih terkontrol, biaya transparan, dan kamu bisa pantau semuanya lewat dashboard digital pribadi kamu. Jadi, yuk mulai pakai forwarder.ai supaya urusan logistik kamu makin mudah!