Back to Blog
Bagi kamu yang memiliki bisnis, terutama yang bergerak di bidang logistik, istilah inventory turnover pasti tidak asing lagi, bukan?
Istilah ini penting banget untuk dipahami karena punya peran krusial dalam efisiensi, khususnya terkait mengelola stok barang.
Untuk kamu yang ingin tahu lebih detail dan mengerti apa saja peran pentingnya untuk bisnis, tenang artikel ini akan menjelaskan secara rinci dan mudah dipahami. Jadi, baca hingga selesai, ya.
Inventory turnover adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa cepat sebuah perusahaan bisa menjual dan mengganti persediaan barang dalam periode tertentu. Dengan kata lain, ini menunjukkan seberapa efisien bisnis dalam mengelola stok barang yang ada.
Contoh sederhananya, kalau inventory turnover kamu tinggi, berarti barang yang ada di gudang terjual cepat.
Sebaliknya, jika inventory turnover rendah, bisa jadi barang menumpuk di gudang dan perusahaan kesulitan menjualnya.
Bagi kamu yang memiliki usaha atau bekerja di bidang logistik, rasio ini sangat penting untuk dianalisis. Mengapa? Karena hal ini bisa memberi gambaran apakah stok yang dimiliki cukup lancar terjual atau justru menumpuk di gudang.
Lalu, berapa nilai inventory turnover yang bagus? Jawabannya sebenarnya tergantung pada jenis bisnis yang kamu jalani.
Namun, secara umum, semakin tinggi angka inventory turnover, semakin baik. Ini artinya barang cepat terjual dan persediaan bisa diganti lebih cepat.
Misalnya, untuk bisnis seperti supermarket atau toko pakaian, inventory turnover yang tinggi, seperti 6 kali dalam setahun, bisa dianggap baik.
Tapi, kalau bisnis kamu menjual barang yang tidak terlalu cepat habis, seperti elektronik, angka inventory turnover yang lebih rendah juga bisa diterima.
Yang penting adalah mencari keseimbangan. Jika inventory turnover terlalu tinggi, bisa jadi kamu tidak memiliki cukup stok untuk memenuhi permintaan. Jika terlalu rendah, berarti stok barang menumpuk dan tidak terjual dengan baik.
Baca Juga Jenis-jenis Kontainer Berdasarkan Muatan dan Ukurannya: Mana yang Cocok untuk Bisnis Anda?
Kenapa penting untuk memerhatikan inventory turnover? Nah, ada beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan:
Dengan mengetahui angka inventory turnover, kamu bisa tahu apakah bisnis kamu efisien dalam mengelola stok barang. Kalau stok cepat terjual, berarti pengelolaan kamu sudah baik.
Semakin cepat barang terjual, semakin cepat uang masuk ke bisnis kamu. Ini membuat arus kas (cash flow) jadi lebih lancar, dan kamu bisa membeli barang baru tanpa menunggu lama.
Memantau inventory turnover membantu kamu menghindari penumpukan barang yang tidak terjual. Barang yang lama ada di gudang bisa menyebabkan kerugian, apalagi kalau sudah kedaluwarsa atau rusak.
Stok yang cepat terjual berarti kamu bisa memanfaatkan ruang gudang dengan lebih efisien. Tidak ada ruang yang terbuang untuk barang yang tidak laku.
Baca Juga Kapan Perusahaan Perlu Outsource Logistik? Keuntungan, Tantangan, dan Solusi
Sekarang, mari kita bahas cara menghitung inventory turnover supaya kamu bisa menghitungnya sendiri. Tenang, ini tidak sulit kok! Kamu hanya perlu menggunakan rumus sederhana berikut ini.
Inventory Turnover = Harga Pokok Penjualan (HPP) : Rata-rata Persediaan
Keterangan:
Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah total biaya yang dikeluarkan untuk barang yang dijual selama periode tertentu.
Rata-rata Persediaan adalah adalah rata-rata stok barang yang ada di gudang pada awal dan akhir periode.
Dengan rumus ini, kamu bisa menghitung seberapa banyak barang yang terjual dalam setahun, dibandingkan dengan stok yang ada di gudang.
Semakin tinggi angka inventory turnover, semakin cepat stokmu terjual.
Misalnya, sebuah toko pakaian memiliki HPP sebesar Rp500.000.000 dan rata-rata persediaan sebesar Rp100.000.000. Maka, perhitungan inventory turnover nya adalah:
Inventory Turnover = 500.000.000 : 100.000.000 = 5
Artinya, toko tersebut menjual dan mengganti persediaannya sebanyak 5 kali dalam setahun. Ini artinya, stok barang mereka terjual dengan cukup baik dalam satu tahun.
Baca Juga Mark Up: Arti, Fungsi, dan Contoh Menghitungnya
Sebelum kamu berasumsi bahwa angka inventory turnover yang tinggi selalu lebih baik, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan, seperti:
Jenis Produk
Produk dengan siklus penjualan cepat, seperti barang sehari-hari, biasanya punya angka inventory turnover yang lebih tinggi. Sementara barang yang lebih mahal atau spesial, seperti elektronik, bisa punya angka lebih rendah.
Musim atau Tren Pasar
Beberapa produk mungkin hanya laku pada musim-musim tertentu, atau ketika tren pasar sedang tinggi. Hal ini mempengaruhi perputaran stok barang.
Strategi Pemasaran
Promosi atau strategi pemasaran yang efektif bisa meningkatkan angka inventory turnover. Misalnya, diskon atau penawaran menarik dapat membuat barang lebih cepat terjual.
Kondisi Ekonomi
Situasi ekonomi, seperti inflasi atau perubahan daya beli masyarakat, bisa memengaruhi seberapa cepat barang terjual.
Kamu pasti nggak mau kan stok barang menumpuk di gudang? Makanya, menghitung inventory turnover secara rutin itu penting banget. Dengan begitu, kamu bisa tahu kapan saatnya restock dan kapan barang sudah cukup banyak.
Nah, biar distribusi barang juga lebih cepat dan efisien, coba deh pakai forwarder.ai.
forwarder.ai merupakan platform digital yang mempermudah pengelolaan pengiriman barang. Di mana, kamu bisa pantau pengiriman barang secara real-time, dapatkan kuotasi instan, dan kelola pengiriman dengan lebih mudah.
Yuk, coba forwarder.ai sekarang dan rasakan kemudahan dalam mengelola logistik bisnismu.
